Category: Terbitan

Artikel
Sawyer Martin French

Dikebirinya Bumi Manusia: Bagaimana Pesan Politik Pram Dihapus dalam Adaptasi Film

“Bicara tentang nasionalisme harus melalui pendidikan yang agak lama.” (Minke, Jejak Langkah, 695) Film Bumi Manusia, yang tayang pada tanggal 15 Agustus 2019, menjadi cukup fenomenal setelah ditonton oleh lebih dari 400 ribu penonton pada minggu pembukaannya. Film ini mendapatkan beberapa tanggapan. Beberapa kritikus memberikan tanggapan dan penilaian positif segi pemainan dan shooting-nya. Ada juga yang mencatat beberapa kelemahan filmnya,

Read More
Artikel
Wahyu Eka Setyawan

Hutan Gundul, Kapital Subur: Bagaimana Eksploitasi Alam Menggerus Kalimantan

Banjir sebagai bencana alam (natural hazard) memang bersifat alamiah, tapi ini hanya berlaku untuk wilayah dengan kriteria dan kondisi khusus. Seperti saat hujan terlalu deras, maka daerah yang tidak memiliki kontur lahan yang kuat dan hutan primer, tidak dapat menghalau banjir. Tapi sebagian besar diakibatkan oleh manusia, didorong oleh perilaku antropocene. Dalam hal ini adalah penggunaan lahan hutan yang tidak

Read More
Artikel
Muhammad Kamarullah

Negeri Halmahera Tengah bukan Untuk Industri Ekstraktif

Sebagai anak yang lahir di bumi Fagogoru, penulis sangat paham, jika belum musim panen, orang tua kami berprofesi sebagai nelayan, dan jika datang musim angin selatan kami naik ke gunung dan bertani lagi. Sederhananya apa yang ingin saya sampaikan adalah kami akan tetap hidup tanpa industrialisasi. Toh, nenek moyang kami bisa bertahan hidup ratusan tahun dengan tradisi multikulturnya dan berprofesi

Read More
Raffi dan Ghiffar, anggita Aliansi Pelajar Semarang saat ditemui redaksi Islam Bergerak
Wawancara
Ahmad Thariq & Isma Swastiningrum

Pandangan Aliansi Pelajar Terhadap Omnibus Law dan Pendidikan

Disahkannya Omnibus Law Cipta Kerja sebagai undang-undang pada Senin, 5 Oktober 2020 menjadi rekam jejak buruk yang ditoreh pemerintahan oligarki Jokowi-Ma’ruf Amin. Investasi demi penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan lagi-lagi jadi slogan terdepan yang digunakan untuk membius keresahan rakyat banyak. Slogan tersebut berujung pada kesia-siaan, karena rakyat yang sudah kadung dihimpit krisis lebih memilih beramai-ramai melakukan pembangkangan sipil sebagai penolakan

Read More