Category: Terbitan

Artikel
B. Mario Yosryandi Sara

Harita Group dan Duka Pulau Obi

Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara telah menjadi simbol tragis dari ekosida dan krisis lingkungan akibat ekspansi industri tambang nikel. Di tengah gegap gempita transisi energi, keadilan ekologis, dan ekonomi hijau, korporasi seperti Harita Group semakin memperdalam jurang ketimpangan ekologis, ekonomi, dan sosial di wilayah-wilayah periferal Indonesia, sebagaimana Pulau Obi. Wilayah yang dahulu dikenal sebagai salah satu gugusan

Read More
Artikel
B. Mario Yosryandi Sara

Negara, Kekuasaan, dan Kapitalisme Militer: Dari Dwifungsi ke Sirkuit Akumulasi

Pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 20 Maret 2025 memicu gelombang kritik dan aksi protes di berbagai kota hingga hari ini. Padahal, selama proses revisi, masyarakat telah mengingatkan pentingnya keterbukaan sebagai prinsip dasar sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Bukti ketertutupan tampak

Read More
Artikel
Rizky Abadi Putra dan Zulkifli Yunus

Masyarakat Tallo dan Akumulasi Primitif dalam Pembangunan Makassar New Port

Makassar New Port (MNP) merupakan proyek reklamasi pembangunan infrastruktur distribusi yang terdiri dari beberapa paket infrastruktur, seperti pelabuhan, jalan tol, rel kereta api, serta fasilitas penunjang distribusi lainnya. MNP ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di bawah rezim Jokowi yang dikerjakan dalam kendali PT. Pelabuhan Indonesia (PELINDO), serta kerja sama dengan pihak stakeholder terkait lainnya seperti Kementerian BUMN,

Read More
Wawancara
Rusda Khoiruz Zaman

Dari Wasathiyyah ke Moderasi (Beragama): Wacana dan Relasi Kuasa

Pengantar Redaksi “Islam moderat” menjadi istilah yang politis dan sarat kepentingan dalam penggunaan serta praktiknya beberapa dekade belakang. Ia menjadi salah satu ikon yang ditonjolkan oleh pemerintah Indonesia sebagai “identitas politik” untuk mengkonstruksi Islam versi lunak terhadap rezim berkuasa. Pengerangkaan ini secara kontradiktif “mendepolitisasi” atau menumpulkan Islam sebagai gerakan yang secara historis kerap menjadi basis perlawanan atas ragam praktik ketidakadilan

Read More