Category: Terbitan

Wawancara
Rusda Khoiruz Zaman

Dari Wasathiyyah ke Moderasi (Beragama): Wacana dan Relasi Kuasa

Pengantar Redaksi “Islam moderat” menjadi istilah yang politis dan sarat kepentingan dalam penggunaan serta praktiknya beberapa dekade belakang. Ia menjadi salah satu ikon yang ditonjolkan oleh pemerintah Indonesia sebagai “identitas politik” untuk mengkonstruksi Islam versi lunak terhadap rezim berkuasa. Pengerangkaan ini secara kontradiktif “mendepolitisasi” atau menumpulkan Islam sebagai gerakan yang secara historis kerap menjadi basis perlawanan atas ragam praktik ketidakadilan

Read More
Artikel
Sutami Amin

Segalanya Serba Darurat: Cerita Perampasan Tanah di Merauke, Selatan Papua

Cerita Awal Kapal tongkang itu berlabuh di perairan laut Wogikel, Merauke. Mengangkut ratusan ekskavator milik Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, seorang pengusaha pengerukan batu bara di Pulau Borneo. Ratusan ekskavator bersama ribuan mesin pertanian lainnya didatangkan demi obsesi swasembada di tengah krisis pangan, satu target prioritas dalam dokumen perencanaan pembangunan yang akan dicapai Prabowo Subianto dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Read More
Wawancara
Redaksi Islam Bergerak

Bersama Gaza: Solidaritas Global dan Memaknai Ulang Umat Transnasional

Wawancara dengan Aisha Hasan. Hampir setahun sudah berlalu serangan 7 Oktober oleh Hamas yang menjadi awal baru dari fase genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza. Hingga hari ini, sengkarut dan kebobrokan sistem hukum internasional dan kegagalan modernitas dalam mengusung hak asasi manusia tampak nyata. Degradasi, diskriminasi, dan berbagai represi terhadap para jurnalis, pekerja kemanusiaan, dan civitas akademika di belahan Utara

Read More
Artikel
Muhammad Akbar Darojat Restu Putra

Tameng bagi Oligarki: NU dan Ekonomi-Politik Kebijakan Konsesi Tambang

Sebulan yang lalu, beberapa kawan baik mengirimkan pesan kepada saya via WhatsApp. Isinya sebuah link berita tentang PBNU yang menerima konsesi tambang dari pemerintah. Saya tahu persis mereka sebenarnya bukan hanya berniat untuk mengirim sebuah informasi penting, melainkan juga untuk mengejek saya karena, seperti Bahlil Lahiadi pernah katakan, “saya lahir dari rahim kader NU.” Namun, saya tak terlalu meladeni ejekan

Read More