di tepi brantas
pohon-pohon randu meranggas
di atas perahu
perempuan tua melempar jaring
mencari sesuatu.
ladang-ladang gersang
harapan yang meradang
tak ada jagung ataupun padi
hanya luka sendiri.
di tepi brantas
laki-laki, perempuan seperti kelaras
doa-doa dilayarkan
agar rizki diturunkan,
sementara masa depan
saling memburu dengan nafas
yang tinggal sekian.
di gubuk-gubuk bambu
ibu-ibu merebus duka
menanti rahmat Tuhan
tak kunjung tiba.
di tepi brantas
sejarah
tak mencatat resah
prosa
tak lagi merekam luka
sementara puisi
tengah memuja sunyi.
Jombang, 2010
Puisi pernah dimuat di Majalah Basis edisi 11-12,2012. Dimuat ulang di sini untuk tujuan pendidikan.